A. Salam Redaksi
Assalamu Alaikum Wr. Wb.
Hai sahabat blogger madingers SMAN 1 Takalar pada mading kali ini kami sangat berharap bisa menambah wawasan atau pengetahuan anda dan juga bisa terhibur oleh artikel-artikel yang kami sajikan untuk sahabat pembaca misalnya pantun, puisi, ensiklopedi, dll.
Alhamdulillah pada kesempatan kali ini kami dapat membuat mading yang berjudul
"Let’s Bring The World To The Potential Takalar" dan pada kesempatan kali ini kami sangat berterima kasih kepada teman-teman yang sudah mendorong dan juga beberapa guru bahasa jerman dan guru bahasa indonesia karena kepeduliannya terhadap kami.
"Let’s Bring The World To The Potential Takalar" dan pada kesempatan kali ini kami sangat berterima kasih kepada teman-teman yang sudah mendorong dan juga beberapa guru bahasa jerman dan guru bahasa indonesia karena kepeduliannya terhadap kami.
Akhir kata, kami memohon maaf bila terdapat kekurangan dan kesalahan. Tak lupa kami memohon do'a agar mading kami ini tetap eksis dan memberi banyak manfaat bagi pembaca. Amiin
Wassalamu Alaikum Wr. Wb.
(Tim Redaksi)
B. Bahasan Utama
Potensi Rakyat Takalar untuk peningkatan kesejahteraan masyarakat sangat besar, terutama para pengrajin para ibu rumah tangga. Hanya saja mereka butuh kemitraan untuk memasarkan produknya. Kerajinan tangan seperti, pembuat topi dan pengrajin gerabah di lingkungan Bontokassi Kecamatan Galesong Selatan Kabupaten Takalar ini sangat membutuhkan sentuhan pihak ketiga untuk pengembangan usaha.
Pengrajin kopiah di Desa Bonto
Kassi, Kecamatan Galesong, Kabupaten Takalar, Pengrajin, rata-rata ibu rumah
tangga dengan memanfaatkan pohon lontara sebagai bahan baku membuat hasil
kerajinan tangan seperti kopiah atau songkok guru dengan menggunakan alat
seadanya. Keuntungan yang diperolehnya hanya untuk menambah penghasilan ekonomi
atau memenuhi kebutuhan keluarga saja . Selain Kopiah, anyaman dari serat pohon
lontar ini juga dapat dijadikan kerajinan lain, seperti kipas, vas bunga,
gantungan kunci. Hasil karya para ibu rumah tangga tersebut meningkat, terlebih
memasuki momen Ramadan, jelas Nuraeni warga Galesong kepada upeks, baru-baru
ini.
(Pengrajin Songkok Guru) (Pohon
Lontar)
Permintaan kopiah di bulan puasa
biasanya meningkat. Tahun ini, mereka mengharapkan kenaikan penjualan. Nuraeni
yang juga salah seorang perajin Kopiah di Takalar menuturkan, proses pembuatan
kopiah terbilang rumit karena untuk menghasilkan produk yang halus, serat pohon
lontar terlebih dahulu harus dimasak dengan zat pewarna alami. “Kerajinan
tangan hasil buatan para ibu rumah tangga di sini merupakan warisan turun
temurun. Kopiah hasil anyamannya unik dengan harga variatif mulai
Rp5.000-Rp300.000,” kata Nuraeni. Namun, pemerintah setempat belum memberikan
wadah khusus untuk menampung hasil kerajinan mereka, terlebih kepada
pendistribusian pemasaran. Kendati demikian, para pengrajin tetap optimis
pemerintah akan memberikan perhatian pada hasil karya mereka. Apalagi kerajinan
ini merupakan warisan budaya masyarakat takalar.
Para perajin songkok di desa
Bontokassi, kecamatan Galesong Selatan kebanyakan para gadis dan ibu-ibu.
Mereka membuat songkok di waktu senggang atau sore hari. Sore dua pekan lalu,
saat Tempo berkunjung ke sana, tampak Kasmawati, 26 tahun, Suriani, 36 tahun,
dan beberapa gadis sedang menganyam songkok di balai-balai samping rumah
Kasmawati.
Selain menganyam, mereka mengolah bahan baku. Serat pelepah pohon lontara, yang menjadi bahan baku utama songkok itu, mereka tumbuk. Lalu seratnya dipisahkan. Serat kasar berwarna hitam dipakai untuk bahan dasar anyaman, sedangkan serat halus berwarna krem dijadikan benang. Sebelumnya, songkok dibuat satu warna, yakni hitam. Setelah 1990, warna songkok ada yang krem dan cokelat. Warna cokelat diambil dari pewarna alami, yakni campuran kulit batang jambu mete yang menghasilkan warna merah kecokelatan dan kayu seppang yang menghasilkan warna merah muda. Sedangkan songkok warna krem memakai serat halus yang berwarna krem.
Pohon lontar yang kokoh kuat,
berbatang tunggal dengan tinggi 15-30 m dan diameter batang sekitar 60 cm. Sendiri atau kebanyakan berkelompok, berdekat-dekatan.
Daun-daun besar, terkumpul di
ujung batang membentuk tajuk yang membulat. Helaian daun serupa kipas bundar, berdiameter
hingga 1,5 m, bercangap sampai berbagi menjari; dengan taju anak daun selebar
5-7 cm, sisi bawahnya keputihan oleh karena lapisan lilin. Tangkai daun mencapai panjang 1
m, dengan pelepah yang lebar dan hitam di bagian atasnya; sisi tangkai dengan
deretan duri yang berujung dua.
Karangan bunga dalam tongkol,
20-30 cm dengan tangkai sekitar 50 cm. Buah-buah bergerombol dalam tandan,
hingga sekitar 20 butir, bulat peluru berdiameter 7-20 cm, hitam kecoklatan
kulitnya dan kuning daging buahnya bila tua. Berbiji tiga butir dengan
tempurung yang tebal dan keras.
Daunnya digunakan sebagai bahan
kerajinan dan media penulisan naskah lontar. Barang-barang kerajinan yang
dibuat dari daun lontar antara lain adalah kipas, tikar, topi, aneka keranjang, tenunan
untuk pakaian dan sasando, alat musik tradisional di Timor.
Sejenis serat yang baik juga dapat
dihasilkan dengan mengolah tangkai dan pelepah daun. Serat ini pada masa
silam cukup banyak digunakan di Sulawesi Selatan untuk menganyam tali atau
membuat songkok, semacam tutup kepala setempat.
Selain
kerajinan songkok guru sebagai potensi rakyat Kabupaten Takalar, masih banyak
potensi rakyat Kabupaten Takalar yang bisa mendunia. Seperti para
pengusaha-pengusaha Jangung, Kopi, Rumput Laut, Bibit Tumbuhan yang ada di
Lingkungan Pertanian.
H. Hermansyah Gafur S.P M.P adalah seorang masyarakat
Kabupaten Takalar yang memiliki usaha yang besar. Awalnya, dia hanya
mendapatkan modal dari orang tua yang memberikan kebun Jagung . Dia berfikir
bahwa Penggunaan lahan yang tidak sesuai dengan
potensinya, akan mengakibatkan produktivitas
menurun, degradasi kualitas lahan dan
tidak berkelanjutan. Sehingga dia memiliki beberapa kebun
yang ditempatkan di Kabupaten Bantaeng karena kondisi tempat di kabupaten
Bantaeng yang sejuk dan memadai seperti tumbuhan kopi.
Kebun Kopi yang dia miliki, telah bekerja sama dengan
Bupati Kabupaten Bantaeng. Sehingga beberapa orang luar negri yang mengajak
untuk bekerja sama untuk mengekspor hasil kebunnya. Disisni kita melihat
bahwa, Potensi Rakyat Kabupaten Takalar sudah bisa mendunia, sehingga
peningkatan kesejahteraan masyarakat kabupaten Takalar sangat besar.(ind)
C. Hadist
HADIST
TENTANG ETOS KERJA
عَنْ رِفَاعَةَ بْنِ رَافِعٍ – رضي الله عنه – أَنَّ اَلنَّبِيَّ –
صلى الله عليه وسلم – سُئِلَ: أَيُّ اَلْكَسْبِ أَطْيَبُ قَالَ: عَمَلُ اَلرَّجُلِ
بِيَدِهِ, وَكُلُّ بَيْعٍ مَبْرُورٍ { رَوَاهُ اَلْبَزَّارُ، وَصَحَّحَهُ
اَلْحَاكِم
Dari Rifa’ah Ibnu
Rafi’ r.a. bahwa Rasulullah saw. pernah ditanya: Pekerjaan apakah yang paling
baik?. Beliau bersabda: “Pekerjaan seseorang dengan tangannya dan setiap
jual-beli yang bersih”. (HR Al-Bazzar dan dishahihkan oleh al-Hakim)
Dari hadist di atas
dapat kita lihat bahwa Islam sangat menghargai kerja keras, kreatifitas maupun
inovasi yang dihasilkan melalui tangan seseorang dalam melakukan pekerjaan.
Islam juga mengharuskan setiap pekerjaan dilakukan secara mabrur, yakni
dilakukan dengan kejujuran, kejelasan dan sesuai dengan syariat.(dwi)
D. Artikel
Songkok Guru
SONGKOK GURU Songkok Recca’ terbuat
dari serat pelepah daun lontar dengan cara dipukul-pukul (dalam bahasa
Bugis : direcca-recca) pelepah daun lontar tersebut hingga yang tersisa
hanya seratnya. Serat ini biasanya berwarna putih, akan tetapi setelah dua atau
tiga jam kemudian warnanya berubah menjadi kecoklat-coklatan. Untuk mengubah
menjadi hitam maka serat tersebut direndam dalam lumpur selama beberapa hari.
Jadi serat yang berwarna hitam itu
bukanlah karena sengaja diberi pewarna sehingga menjadi hitam. Serat tersebut
ada yang halus ada yang kasar, sehingga untuk membuat songkok recca’ yang halus
maka serat haluslah yang diambil dan sebaliknya serat yang kasar menghasilkan
hasil yang agak kasar pula tergantung pesanan. Untuk menganyam serat menjadi
songkok menggunakan acuan yang disebut Assareng yang terbuat dari kayu nangka
kemudian dibentuk sedemikian rupa sehingga menyerupai songkok. Acuan atau
assareng itulah yang digunakan untuk merangkai serat hingga menjadi songkok.
Ukuran Assareng tergantung dari besar kecilnya songkok yang akan dibuat.
Songkok recca’ (songkok Guru) menurut
sejarah, muncul dimasa terjadinya perang antara Bone dengan Tator tahun 1683.
Pasukan Bone pada waktu itu menggunakan songkok recca’ sebagai tanda untuk
membedakan dengan pasukan Tator.
Pada zaman pemerintahan Andi
Mappanyukki (raja Bone ke-31), songkok recca dibuat dengan pinggiran emas
(pamiring pulaweng) yang menunjukkan strata sipemakainya. Akan tetapi lambat
laun hingga sekarang ini siapapun berhak memakainya. Bahkan beberapa kabupaten
di Sulawesi memproduksinya sehingga dapat dikatakan, bahwa songkok recca yang
biasa juga disebut sebagai Songkok Guru yang merupakan hasil cipta, rasa, dan
karsa orang Takalar tersebut mendapat apresiasi baik dari masyarakat Sulawesi
maupun Indonesia pada umumnya.
Di Kabupaten Takalar Songkok Guru
diproduksi di Desa Bontokassi Kecamatan Galesong Selatan. Di daerah tersebut
terdapat terdapat komunitas masyarakat secara turun temurun menafkahi
keluarganya dari hasil prosese mengayam pelepah daun lontar ini yang disebut
Songkok Guru.
Songkok Guru biasanya di pakai pada
saat ada acara adat atau perkawinan.Songkok Guru terbilang mahal karena
rumitnya proses pembuatan Songkok Guru.(adm)
E. Bedah Film
Bercerita tentang TOP
, seorang anak yang kecanduan bermain game online. Suatu hari ia di tawari oleh
sesama gamers lain agar TOP mau menjual senjata milik Top padanya. (Para gamers
pasti tahu kan, jadi di game online ini ada semacam pengumpulan senjata gitu) ,
awalnya Top menolak , tetapi ternyata pria itu berani membayar Top sebanyak 30
baht, sehingga akhirnya top menjualnya.Dari situlah Top mulai ketagihan
berbisnis. Namun, hal itu tidak disetujui kedua orang tuanya. Belum lagi ketika
mereka tahu jika anaknya tidak diterima di Universitas Negeri karena anaknya
terlalu sibuk berambisi menjadi seorang pengusaha.
Hingga suatu ketika , akun games online Tom di hapus oleh admin game online karena dianggap akun Top telah disalahgunakan. Sejak saat itulah Top mulai beralih ke bisnis lain. Ia pernah mencoba usaha berjualan DVD player , berjualan kacang, hingga yang terakhir ini ia mendapat ide untuk menjual cemilan rumput laut. Namun, usahanya tak semudah yang ia bayangkan. Berkali- kali gagal tidak menyebabkan Top menyerah. Padahal uang untuk berbisnis juga sudah semakin menipis . Belum lagi rumah Top disita karena suatu hal. Ayah dan ibu Top juga lebih memilih untuk pindah ke Cina. Top juga harus melunasi utang-utang ayahnya yang bisa dibilang cukup besar itu, sekitar 40 juta baht (atau 12 milyar rupiah kira-kira) Namun kegigihan Top yang tidak mau menyerah itu ternyata membuahkan hasil. Padahal perjuangan Top sebelum menghasilkan rumput laut yang enak itu memang sangat sulit. Setelah mendapat rumput laut yang cukup enak pun ternyata masih kurang, Top masih harus berjuang meyakinkan 7-Eleven untuk dapat memasarkan produknya. Berkali-kali ditolak tetap membuat Top berusaha berubah lagi dan lagi hingga ia akhirnya berubah menjadi seperti sekarang. Film ini cukup inspiratif menurut saya. Film yang dikemas dengan sangat apik ini banyak mendapat respon positif dikarenakan filmnya yang amat sangat menginspirasi kaum muda khususnya untuk berbisnis. Setelah itu , Top Ittipat mampu menjual produknya di usia 19 tahun di 3.000 cabang 7-Eleven di Thailand. Beberapa tahun setelah itu iapun berhasil dengan mudah melunasi hutang-hutang ayahnya. Dan di usia 26 tahun ia mampu mempekerjakan 2.000 staf dan mendapat penghasilan sekitar 800 juta baht pertahun(sekitar 235 milyar rupiah).(ind)
F. Ensikomedi
Sore itu,
seorang Pengusaha sedang mengendarai Limousinnya ketika ia melihat dua orang
sedangmakan rumput di tepi jalan. Ia memerintahkan sopirnya berhenti dan keluar
dari mobil.
"Mengapa kalian makan rumput?" tanyanya. "Kami tidak punya uang buat beli makanan," jawab yang seorang. "Oh, kalau begitu kamu ikut aku," perintah si Pengusaha. "Tapi pak saya punya 1 istri dan 2 orang anak" "Bawa mereka juga.." Lalu si pengusaha menunjuk temannya "Kamu juga ikut aku" "Tapi pak anak saya enam" "Bawa mereka skalian" jawab Pengusaha sambil menuju ke Limousinnya. Dalam perjalanan salah satu gelandangan berkata "Pak anda orang yang sangat baik telah bersedia membawa kami". "Tenang saja, rumput dirumah saya panjangnya hampir satu meter kalian boleh memakannya sampai habis" Jawab Pengusaha
G. Ensiklopedi
Sebanyak kurang lebih 50 Mahasiswa dari Universitas Muhammadiyah
(UNISMUH) Makassar Fakultas Bahasa dan Sastra melakukan Observasi Lapangan di
Kab. Takalar. Rombongan diterima langsung oleh Asisten III Setda Kab. Takalar
Drs. H. Muh. Ridwan mewakili Bupati Takalar di Ruang Pola Kantor Bupati
Takalar. Selasa, 17 Juni 2014.
Observasi dilakukan sehari dengan maksud dan tujuan mahasiswa tersebut
untuk melakukan kajian penulisan tentang potensi-potensi unggulan yang ada di
Kabupaten Takalar.
Asisten III setda Kab. Takalar didampingi Kabag. Humas, Santel dan PDE
saat menerima rombongan tersebut menjelaskan diantaranya potensi-potensi
unggulan yang ada di Kabupaten Takalar seperti di bidang pertanian yang
mempunyai potensi unggulan dari jagung, padi serta singkong, sedangkan di
bidang perikanan dan kelautan, kabupaten Takalar mempunyai potensi unggulan
seperti rumput laut dan udang paname, di bidang pariwisata banyak obyek-obyek
wisata yang dapat menarik perhatian wisatawan dari luar, seperti puntondo yang
terletak di Kec. Mangarabombang, pulau Tanakeke di Kec. Mappakasunggu, serta
wisata Permandian Sampulungan di Kec. Galesong Utara. Dan di bidang industry,
kerajinan tangan yang menghasilkan nilai jual yang tinggi seperti songkok guru
yang merupakan ciri khas adat Bugis-Makassar, anyaman tikar serta keramik yang
terbuat dari tanah liat yang dihasilkan dari tangan-tangan yang terampil.
Selain itu, Asisten III selaku Pemda, juga menjelaskan rencana
pembangunan-pembangunan yang akan dibangun oleh Pemda Takalar seperti
pembangunan pelabuhan di Desa Boddia yang terletak di kec. Galesong dan
pembangunan alun-alun kota di jantung Kota Kab. Takalar. Beliau berharap,
dengan adanya observasi ini, dapat mempromosikan Kab. Takalar keluar
daerah dengan menuliskan potensi-potensi unggulan yang ada di kab. Takalar.
H. Ekspresi
Berusaha
Hidup ini
sangat lah indah
saat kita selalu iklas dalam melalukan sesuatu yang bermanfaat Dimana kita hidup di dunia kita hanya sementara dan banyak yang harus kita lewati di dunia ini. . . .. Hanya satu yang membuat kita terus berusaha dalam menghadapi semua cobaaan yang terus datang tak ada yang tak mungkin Semua pasti ada jalan dan jalan terbaik itu pasti ada selagi kita terus berusaha dan berdoa . . . . Jangan terpuruk jangan pesimis tapi kita harus berusaha dan terus melakukan hal yang terbaik
KISAH SEORANG REMAJA TANGGUH DALAM MENGEJAR IMPIANNYA.
Ari, seorang remaja berusia 17 tahun dari keluarga
sederhana dalam kegigihannya untuk mewujudkan cita-citanya dengan harapan dia
mampu membuat kedua orangtuanya bangga dengannya.
Ari lulus sekolah lanjutan tingkat akhir (SLTA)
diusianya yang ke 16 tahun. Keinginan untuk melanjutkan pendidikan di perguruan
tinggi harus tertunda lantaran dia tidak memiliki uang untuk biaya studi di
perguruan tinggi. Demi mewujudkan harapannya untuk melanjutkan pendidikannya
Ari mau malang melintang memperjuangkan keinginannya tersebut.
Dengan kondisi keluarga yang hidup serba pas-pasan
sulit bahkan tidak mungkin bagi Ari untuk meminta orangtuanya membiayai
pendidikannya di perguruan tinggi. Satu-satunya jalan agar tetap bisa
melanjutkan pendidikan adalah dengan mencari biaya sendiri. Diusianya yang
masih sangat muda dan belum berbekal pengalaman kerja tentunya sulit bagi Ari
untuk bisa mendapatkan perkerjaan.
Sulitnya kondisi Ari tidak membuat remaja ini patah
arang. Ari terus berusaha memperjuangkan keinginannya. Dia sadar bahwa
pendidikan sangat penting baginya. Dia terus berusaha mendapatkan pekerjaan
dengan kondisinya yang kurang mendukung. Berbulan-bulan Ari terus berusaha
mencari pekerjaan, namun belum juga mendapatkannya. Kegigihan Ari dalam
berusaha terus dia lakukan.
Selama berbulan-bulan hingga hampir memasuki satu
tahun dia mencari pekerjaan ternyata masih belum ditemukannya. Namun, Ari
memang sosok remaja yang tangguh dan tidak mengenal arti lelah. Terus berusaha
dan terus mencari peluang. Setiap berita yang dia dapat langsung dia
manfaatkan. Meski hasilnya masih belum sesuai harapan, namun dia terus
berusaha.
Kegigihan Ari selama hampir satu tahun mencari
pekerjaan akhirnya terbayar. Dia lantas mendapatkan telepon dari sebuah
perusahaan dimana tiga hari sebelumnya dia memasukkan lamaran. Informasi
lowongan kerja tersebut dia dapat dari surat kabar. Pekerjaan yang selama ini
dia harap-harapkan akhirnya selangkah lagi dia dapatkan.
Ari mendapatkan panggilan interview. Dia
diwawancarai oleh ka. Personalia tempat dimana dia memasukkan lamaran. Hampir
30 menit dia menjalani sesi tanya jawab dengan kepala personalia tersebut.
Kendati belum memiliki pengalaman kerja, namun Ari bisa menjawab dengan baik
setiap pertanyaan yang diajukan oleh kabag personalia tersebut. 30 menit
berselang Ari lantas keluar dari ruangan interview. Ari keluar dari kantor
tersebut untuk pulang.
Besoknya, kabar gembira menghinggapi Ari. Dia
mendapatkan kabar kalau dia diterima diperusahaan tersebut. Ari langsung
diperintahkan masuk kerja keesokan harinya setelah mendapatkan konfirmasi
diterima sebagai karyawan baru diperusahaan tersebut.
Sebulan dia bekerja bertepatan dengan
pembukaan/pendaftaran mahasiswa baru. Dia pun lantas mendaftarkan diri di
sebuah kampus swasta dan mengambil kelas malam karena siangnya dia bekerja.
Akhirnya dia berhasil merealisasikan harapannya untuk melanjutkan pendidikan di
perguruan tinggi.
Pesan sosial dari cerpen diatas
Jika Ari mudah putus asa, tidak sabaran dan lemah,
maka dia tidak akan bisa melanjutkan studinya. Kegigihan dan perjuangan yang
dijalaninya tanpa rasa lelah akhirnya membuat dia berhasil mewujudkan
cita-citanya.
Terkadang kondisi seseorang memang terlihat kurang
baik, bahkan sangat sulit. Namun, kita bisa berusaha untuk membuat kondisi
tersebut menjadi berbeda. Berusaha, berjuang dan berdo'a, maka Tuhan akan
membuka jalan buat kita.
PANTUN USAHA
Jelang
rasa gemalai bahagia,
Dapat
menimang suria dunia,
Di mana
sahaja jejaknya manusia,
Ke situ
jua tertumpahnya usaha.
Jejak ke
hulu mencari rumbia,
Terserempak
pelanduk di kejar pula,
Matlamat
yang utuh kan tercapai jua,
Andai
tabah dedikasi sentiasa
Letih
bertongkat peluh di seka,
Jauh
berjalan berlapanglah dada,
Halangan
cobaan rencah kembara,
Di depan
menanti untung manisnya,
Dijamah lembut tikar rumbia,
Rasanya
enak di hujung mata,
Usaha yang
tekun banyak buahnya,
Tinggal
dipetik janganlah dipersia.
Banyak
intan banyak permata,
Di ambil
orang dibuatkan harta,
Rezeki
yang banyak dikongsikan bersama,
Barulah
makmur bertambah semoga..
I. Tim Redaksi
1. MUH. ADHIM
RIANGDI
2. MUH. CHAIDIR REZKY
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar